Parenting Islami


Pengertian Parenting Islami

Parenting Islami adalah cara mengatur pola pengasuhan anak dalam proses tumbuh kembangnya yang tak luput menyesuaikan dengan ajaran islam, yang mendasari dari Al-Qurโ€™an dan sunah Rasulullah SAW.

Parenting ini bertujuan untuk menjadikan anak mempunyai tonggak pendidikan agar menjadi manusia yang mempunyai akhlak sesuai anjuran agama islam, karakter mulia dan menjadi generasi pantang menyerah juga memupuk diri kebaikan sejak dini. Dan tugas orang tua adalah menyeimbangkan pola tersebut dengan anak, agar anak pun mudah memahami apa yang ia pelajari kedepanya.

Kewajiban Tanggung Jawab Orang Tua Kepada Anak

Merawat dan mendidik dengan pendidikan Islam
Memberi anak pendidikan intelektual
Memberi anak perlindungan
Memberi nafkah kepada keluarga dan anak
Memberi kasih sayang

Jenis-jenis parenting :

Otoriter
Gaya disiplin otoriter dengan menyimpan harapan yang sangat tinggi akan tingkah laku anak. Sering kali jauh melebihi apa yang bisa mereka lakukan. Lebih jelasnya anak-anak seharusnya bertingkah laku secara efektif sama seperti orang dewasa.

Permisif
Disiplin permisif adalah istilah yang โ€œkurang baikโ€ karena orang tua yang permisif lebih membebaskan anaknya, tanpa pendisiplinan. Misalnya seperti โ€œAh maklum ya bu.. dia kan masih kecil, jadi gak bisa nahan makannya, biar saja yang penting dia senangโ€, biasanya orang tua takut bila anaknya menangis karena orang tua merasa sayang, tetapi jika menyayangi secara berlebihan pun tidak baik.

Otoritatif
Metode ini diterapkan seperti otoriter 50% + permisif 50% dan menerapkan dengan sangat berhati-hati ketika mengasuh dan mengendalikan kemauan anak. Orang tua lebih memilih pada realistis. Orang tua tidak takut jika anaknya menangis, namun ketika anak mereka menangis, sering kali karena proses pendisiplinan, mereka lebih menawarkan kenyamanan tetapi disiplin.

Mindful
Metode ini lebih mengedepankan kesadaran orang tua dalam mendidik anak dengan cara penuh perhatian dan berempati, mengendalikan emosi saat bersama anak, dan tidak menghakimi diri sendiri dan orang lain.

Islami
Agar terjunjungnya metode parenting Islami, dengan mencontohkan tentang kisah dalam islam sebagai panutan dan menanamkan rasa kecintaan kepada Allah SWT juga Rasul-Nya. Yang akan saling terhubungnya komunikasi yang baik di dunia maupun di akhirat kelak. Dan tidak lupa, untuk mengasah kemampuan anak menjadi pribadi yang religius dan berkarakter mulia.

Karakter Sebagai Tonggak Pendidikan

Tahapan memupuk akidah dalam diri anak adalah kewajiban setiap orang tua muslim agar hatinya selalu teringat akan kebesaran yang Allah punya, dan mengamalkan dengan penuh keikhlasan, agar anak menjadi pribadi yang tangguh. Yang diantaranya:

Akidah dan Agama
Akidah menjadi sebuah tonggak yang sangat penting dalam menjalani hidup, untuk mengajari anak. Memang mempelajarinya tidak secara langsung, harus secara pelan-pelan agar anak mudah memahami dengan memulai untuk mengajak anak berbicara tentang alam semesta, lalu diarahkan dengan penyimpulan yang mengukuhkan keimanannya. Setelah itu kita manfaatkan untuk membangkitkan agar anak selalu ingat akan rahmat dan kasih sayang-Nya, dengan berpegang kepada dua hal yatu perhatian dan pemikiran.

Ketaatan
Sikap ketaatan itu mucul dari kesadaran qalbu dan jiwa. Yang merupakan bibit pertama yang harus dipupuk dalam jiwa dengan cara lembut dan perlahan. Dengan beigtu jiwa anak akan terbuka untuk siap menerima setiap pengarahan orang tua.

Kejujuran
Sifat jujur menjadi suatu akhlak yang paling dasar untuk membangun pribadi yang baik. Sifat jujur tidak bisa hanya jangka sehari โ€“ dua hari saja, tetapi dengan cara membina kejujuran sejak dini dengan cara terus menerus .

Amanah (Dapat dipercaya)
Bagaimanapun sikap berasal dari pengajaran orang tua, terkadang orang dewasa pun sulit melakukan sikap amanah entah itu kepada Allah, masyarakat maupun dirinya sendiri. Anak adalah seseorang yang masih suci, ada baiknya selalu anda ajarkan amanah dari mulai sederhana contohnya, dengan cara memberi pengertian untuk membedakan mana amanah dan mana hak. Misal, Anda memberikan uang jajan dan menitipkan uang tabungan kepada gurunya, apakah dia paham dengan apa yang Anda ajarkan?

Qanaโ€™ah (menerima yang diberikan Allah SWT) dan Ridha
Sifat Qanaโ€™ah adalah merasa syukur dengan apa yang dimiliki. Karena sikap qanaโ€™ah menjadi suatu yang berharga dan mahal. Orangtua harus menanamkan sifat qanaโ€™ah ini di kesehariannya, seperti memberi ajaran menghargai apa yang diberikan, dan bersyukur di setiap waktunya.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *